Thursday, October 20, 2016

Hukum Archimedes

Disini saya akan memaparkan tentang hukum Archimedes, Kita tentunya sering melihat kapal yang berlayar di laut, benda-benda yang terapung di permukaan air, atau batuan-batuan yang tenggelam di dasar sungai. Konsep terapung, melayang, atau tenggelamnya suatu benda di dalam fluida, kali pertama diteliti oleh Archimedes.
Menurut  Archimedes, benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan mengalami gaya ke atas. Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda. Secara matematis, Hukum Archimedes dituliskan sebagai berikut.



Berdasarkan Persamaan diatas dapat diketahui bahwa besarnya gaya ke atas yang dialami benda di dalam fluida bergantung pada massa jenis fluida, volume fluida yang dipindahkan, dan percepatan gravitasi Bumi.
Kita telah mengetahui bahwa suatu benda yang berada di dalam fluida dapat terapung, melayang, atau tenggelam. Agar Anda dapat mengingat kembali konsep Fisika dan persamaan yang digunakan untuk menyatakan ketiga perisiwa tersebut, pelajarilah uraian berikut.

A. Terapung
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan terapung jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis fluida ( ρb < ρf ). Massa jenis benda yang terapung dalam fluida memenuhi persamaan berikut.
                                 Atau


Dengan :
              Vbf     = Volume benda yang tercelup dalam fluida (m3),
              Vb     = Volume benda (m3),
              hbf     = Tinggi benda yang tercelup dalam fluida (m),
              hb      = Tinggi benda (m),
              ρb      = Massa jenis benda (kg/m3), dan
              ρf       = Massa jenis fluida (kg/ m3).
Sebuah balok kayu (ρ = 0,6 kg/m3) bermassa 60 g dan volume 100 cm3 dimasukkan ke dalam air. Ternyata, 60 cm3 kayu tenggelam sehingga volume air yang dipindahkan sebesar 60 cm3 ( 0,6 N ).
               sumber : icroso t ncarta, 2004
Gambar : balok kayu bervolume 100 cm3 dimasukkan ke dalam air.

B. Melayang

Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan melayang jika massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida ( ρb = ρf ).Dapatkah Anda memberikan contoh benda-benda yang melayang di dalam zat cair ?

C. Tenggelam
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis fluida ( ρb > ρf ).Jika benda yang dapat tenggelam dalam fluida ditimbang di dalam fluida tersebut, berat benda akan menjadi.

                                                 Atau

dengan:
              Wbf      = berat benda dalam fluida (N), dan
              W        = berat benda di udara (N).

           sumber : icroso t ncarta, 2004
Gambar : ( a ) balok aluminium dengan volume 100 cm3 di udara.
( b ) balok aluminium dengan volume 100 cm3 di timbang didalam air.

Perhatikanlah gambar diatas. Aluminium (ρ = 2,7 g/cm) yang bermassa 270 g dan memiliki volume 100 cm3, ditimbang di udara. Berat aluminium tersebut sebesar 2,7 N. Ketika penimbangan dilakukan di dalam air, volume air yang dipindahkan adalah 100 cm3 dan menyebabkan berat air yang dipindahkan sebesar 1 N (m = ρ V dan w = mg). Dengan demikian, gaya ke atas FA yang dialami aluminium sama dengan berat air yang dipindahkan, yaitu sebesar 1 N. Berat aluminium di dalam air menjadi :
Wbf        = wFA
              = 2,7 N – 1 N

              = 1,7 N

Friday, October 14, 2016

Jenis Sabuk dan Kegunaanya

Macam – macam sabuk Untuk Transmisi daya dan spesifikasi sabuk tersebut :
A. Sabuk – V standar ( berlapis tunggal dan banyak ).

  • Murah dan pasaranya luas
  • Untuk mesin – mesin industri umum.
  • Batas temperatur sampai 60oC.
B. Sabuk – V unggul ( berlapis tunggal dan banyak )

  • Tahan panas, minyak dan listrik statis.
  • Kekuatan tinggi.
  • Untuk tugas berat dan jumlah sabuk sedikit.
  • Batas temperatur sampai 90oC.
C. Sabuk – V penampang pendek.

  • Tahan lenturan dan kecepatan tinggi.
  • Untuk otomobil dan puli dengan diameter kecil.
  • Batas temperatur sampai 90oC.
D. Sabuk – V tugas ringan (tipe - L).

  • Tahan lenturan dan kecepatan tinggi.
  • Untuk mesin – mesin pertanian. Puli penegang pada keliling luar sabuk dapat dipakai.
  • Batas temperatur 60oC. ( untuk temperatur lebih dari 60oC lebih baik dipakai sabuk – V unggul ).
E. Sabuk – V sempit.

  • Dapat mentransmisikan daya yang besar.
  • Untuk mesin – mesin industri umum.
  • Batas temperatur sampai 90oC.
F. Sabuk – V sudut lebar.

  • Untuk mentransmisikan kecepatan tinggi dan daya besar dengan puli kecil dan sempit.
  • Untuk otomobil.
  • Batas temperatur 80oC.
G. Sabuk – V putaran variabel.

  • Tahan lenturan dan tekanan samping.
  • Untuk penurun putaran variabel.
  • Batas temperatur sampai 90oC
H. Sabuk gigi penampang pendek.

  • Tahan lenturan dan kecepatan tinggi.
  • Untuk otomobil besar.
  • Batas temperatur sampai 90oC.
I. Sabuk segienam.

  • Untuk menggerakan poros banyak.
  • Untuk mesin – mesin pertanian dan mesin – mesin industri .
  • Batas temperatur sampai 60oC.
J. Sabuk bergigi (sabuk gilir).

  • Tidak slip, dapat dipakai untuk penggerak sinkron.
  • Untuk komputer, mesin perkakas, otomobil, dsb.
  • Batas temperatur sampai 80oC.
K. Sabuk berusuk banyak.

  • Dapat menghasilkan putaran dengan kecepatan sudut yang hampir tetap.
  • Untuk mesin perkakas, dll.
  • Batas temperatur sampai 80oC.
L. Sabuk berlapis kulit dan nilon.

  • Untuk transmisi putaran tinggi dan jarak poros tetap.
  • Untuk mesin kertas, mesin tekstil, dsb.
  • Batas temperatur sampai 80oC.

Saturday, September 24, 2016

Hukum Pascal

Bagaimana jika sebuah bejana U diisi dengan fluida homogen dan salah satu pipanya ditekan dengan gaya sebesar F? Proses Fisika yang terjadi pada bejana U seperti itu diselidiki oleh Blaise Pascal. Melalui penelitiannya, Pascal berkesimpulan bahwa apabila tekanan diberikan  pada fluida yang memenuhi sebuah ruangan tertutup, tekanan tersebut akan diteruskan oleh fluida tersebut ke segala arah dengan besar yang sama tanpa mengalami pengurangan. Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Pascal yang dikemukakan oleh Pascal pada 1653.
Secara analisis sederhana, Hukum Pascal dapat digambarkan seperti pada Gambar dibawah ini.
Gambar Tekanan F1 di pipa satu sama besar dengan gaya angkat di pipa dua.

Tekanan oleh gaya sebesar F1 penampang pipa Aterhadap pipa 1 yang memiliki luas, akan diteruskan oleh fluida menjadi gaya angkat sebesar F2 pada pipa 2 yang memiliki luas penampang pipa A2 dengan besar tekanan yang sama. Oleh karena itu, secara matematis Hukum Pascal ditulis sebagai berikut.
dengan:
F1 = gaya pada pengisap pipa 1,
A1 = luas penampang pengisap pipa 1,
F2 = gaya pada pengisap pipa 2, dan

A2 = luas penampang pengisap pipa 2.

Hukum Pascal dimanfaatkan dalam peralatan teknik yang banyak membantu pekerjaan manusia, antara lain dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin hidrolik pengangkat mobil, mesin pres hidrolik, dan rem hidrolik. Berikut pembahasan mengenai cara kerja beberapa alat yang menggunakan prinsip Hukum Pascal.

a. Dongkrak Hidrolik
Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap kecil diberi gaya tekan, gaya tersebut akan diteruskan oleh fluida (minyak) yang terdapat di dalam pompa. Akibatnya, minyak dalam dongkrak akan menghasilkan gaya angkat pada pengisap besar dan dapat mengangkat beban di atasnya.
Gambar Skema dongkrak hidrolik

b. Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil
Mesin hidrolik pengangkat mobil ini memiliki prinsip yang sama dengan dongkrak hidrolik. Perbedaannya terletak pada perbandingan luas penampang pengisap yang digunakan. Pada mesin pengangkat mobil, perbandingan antara luas penampang kedua pengisap sangat besar sehingga gaya angkat yang dihasilkan pada pipa berpenampang besar dan dapat digunakan untuk mengangkat mobil.
Gambar Mesin hidrolik pengangkat mobil

c. Rem Hidrolik
Rem hidrolik digunakan pada mobil. Ketika Anda menekan pedal rem, gaya yang Anda berikan pada pedal akan diteruskan ke silinder utama yang berisi minyak rem. Selanjutnya, minyak rem tersebut akan menekan bantalan rem yang dihubungkan pada sebuah piringan logam sehingga timbul gesekan antara bantalan rem dengan piringan logam. Gaya gesek ini akhirnya akan menghentikan putaran roda.

Hukum Utama Hidrostatis

Perhatikanlah Gambar 1 Gambar tersebut memperlihatkan sebuah bejana berhubungan yang diisi dengan fluida, misalnya air. Anda dapat melihat bahwa tinggi permukaan air di setiap tabung adalah sama, walaupun bentuk setiap tabung berbeda. Bagaimanakah tekanan yang dialami oleh suatu titik di setiap tabung? Samakah tekanan total di titik A, B, C, dan D yang letaknya segaris? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda harus
mengetahui Hukum Utama Hidrostatis.
Gambar 1 Tekanan di titik A, B, C, dan D sama besar, serta tidak bergantung pada bentuk penampang tempat fluida tersebut.

Hukum Utama Hidrostatis menyatakan bahwa semua titik yang berada pada bidang datar yang sama dalam fluida homogen, memiliki tekanan total yang sama. Jadi, walaupun bentuk penampang tabung berbeda, besarnya tekanan total di titik A, B, C, dan D adalah sama.
Persamaan Hukum Utama Hidrostatis dapat diturunkan dengan memerhatikan Gambar 2 Misalkan, pada suatu bejana berhubungan dimasukkan dua jenis fluida yang massa jenisnya berbeda, yaitu   ρ1 dan ρ2.
Gambar 2 Tekanan total A dan B untuk bejana U yang terisi fluida homogen adalah sama besar ρA dan ρB.

Jika diukur dari bidang batas terendah antara fluida 1 dan fluida 2, yaitu titik B dan titik A, fluida 2 memiliki ketinggian h2 dan fluida 1 memiliki ketinggian h1.
Tekanan total di titik A dan titik B sama besar. Menurut persamaan tekanan hidrostatis, besarnya tekanan di titik A dan titik B bergantung pada massa jenis fluida dan ketinggian fluida di dalam tabung. Secara matematis, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.

dengan:
h1 = jarak titik A terhadap permukaan fluida 1,
h2 = jarak titik B terhadap permukaan fluida 2,
ρ1 = massa jenis fluida satu, dan

ρ2 = massa jenis fluida dua.

Thursday, September 22, 2016

Klasifikasi Pompa Sentrifugal

A. Klasifikasi Menurut Jenis Impeller
Impeller memiliki beberapa jenis, diantaranya adalah impeller jenis tertutup, impeller jenis setengah terbuka, dan impeller jenis terbuka. Masing-masing jenis impeller akan dijelaskan sebagai berikut.


- Impeller Tertutup 
Sudu-sudu ditutup oleh dua buah dinding yang merupakan satu kesatuan, digunakan untuk memompa zat cair yang bersih atau sedikit mengandung kotoran. Impeller tertutup dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar Impeller Tertutup
(http://uripgumulya.com/berbagai-komponen-dalam-pompa-sentrifugal) 

- Impeller Setengah Terbuka
Impeller jenis ini terbuka di sebelah sisi masuk (depan) dan tertutup di sebelah belakang. digunakan untuk memompa zat cair yang mengandung sedikit kotoran, misalnya air yang bercampur pasir. Impeller setengah terbuka ditunjukkan pada gambar di bawah ini.


Gambar Impeller setengah terbuka. 

(http://uripgumulya.com/berbagai-komponen-dalam-pompa-sentrifugal) 

- Impeller Terbuka
Impeller jenis ini tidak ada dindingnya di depan ataupun di belakang, bagian belakang ada sedikit dinding yang disisakan untuk memperkuat sudu-sudu. Jenis ini banyak digunakan untuk memompa zat cair yang banyak mengandung kotoran yang volumenya lebih besar dari butiran pasir. Impeller terbuka ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar Impeller terbuka. 

(http://uripgumulya.com/berbagai-komponen-dalam-pompa-sentrifugal)

B. Klasifikasi Menurut Bentuk Rumah 
- Pompa Volut
Pada sebuah pompa sentrifugal, zat cair pada impeller secara langsung dibawa ke rumah volut, pompa volut diperlihatkan seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar Pompa volut. 

(http://novhan-natanagara.blogspot.com/2011/03/sekilas-tentang-pompasentrifugal.html)

- Pompa Diffuser
Pompa sentrifugal ini dilengkapi dengan sudu diffuser di keliling luar impeller, konstruksi dan bagian-bagian dari pompa ini sama dengan pompa volut. Fungsi dari diffuser adalah untuk meningkatkan efisiensi pompa dan konstruksinya lebih kuat, maka konstruksi ini sering dpakai pada pompa besar dengan head tinggi. pompa ini juga sering dipakai sebagai pompa bertingkat banyak karena aliran dari tingkat satu ke tingkat berikutnya dapat dilakukan tanpa menggunakan rumah volut. Pompa diffuser ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar Pompa diffuser.

 (http://novhan-natanagara.blogspot.com/2011/03/sekilas-tentang-pompa-sentrifugal.html) 

C. Klasifikasi Menurut Letak Poros 
- Pompa Jenis Poros Tegak (Vertical)
Pompa aliran campur dan pompa aliran aksial sering dibuat dengan poros tegak (vertical). Poros ini dipegang di beberapa tempat sepanjang pipa kolom oleh bantalan yang terbuat dari karet. pompa ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar Poros vertical. 

(http://novhan-natanagara.blogspot.com/2011/03/sekilas-tentang-pompasentrifugal.html)

- Pompa Jenis Poros Mendatar (Horizontal)
Pompa ini mempunyai poros dengan posisi mendatar, pompa jenis ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar Poros horizontal.

(http://novhan-natanagara.blogspot.com/2011/03/sekilas-tentang-pompa-sentrifugal.html)

D. Klasifikasi Menurut Rangkaian
Menurut rangkaiannya, operasi rangkaian dibedakan menjadi operasi rangkaian seri dan paralel.
- Operasi Rangkaian Seri dan Paralel dari Pompa-Pompa dengan Karekteristik Sama.

Gambar Operasi rangkaian seri dan paralel dari pompa-pompa dengan 
karakteristik sama.(Sularso, 2004).




Gambar di atas menunjukkan karakteristik sama dari pompa yang dipasang secara seri dan paralel. Untuk pompa tunggal diberi tanda (1), pompa seri (2), dan pompa paralel (3). Untuk rangkaian seri menghasilkan head kurva 2 diperoleh dari harga head kurva 1 dikalikan dua  untuk kapasitas Q yang sama. Kurva untuk susunan paralel diberi tanda 3, harga kapasitas Q kurva 3 ini diperoleh dari harga kapasitas pada kurva 1 dikalikan dua untuk head yang sama. Kurva R3 menunjukkan tahanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan R1 dan R2. 
Jika sistem mempunyai kurva head kapasitas R maka titik kerja pompa 1 akan berada di A, jika disusun paralel pada kurva 3 maka titik kerjanya akan berada di  B. Terlihat bahwa Q di titik B tidak sama dengan dua kali Q di titik A, ini terjadi karena ada kenaikan head sistem. Rangkaian seri digunakan untuk menaikkan head, sedangkan paralel untuk menaikkan kapasitas aliran.

- Operasi Paralel dari Pompa-Pompa dengan Karakteristik Berbeda

Gambar Operasi paralel dari pompa-pompa dengan karakteristik berbeda. (Sularso., 2004).


Gambar diatas menunjukkan bahwa pompa 1 mempunyai kapasitas yang lebih kecil daripada pompa 2, jika dipasang paralel akan menghasilkan kurva karekteristik 3. Untuk kurva head kapasitas sistem R akan dicapai titik operasi paralel di C dengan laju aliran total sebesar Q, pompa 1 beroperasi di titik D dengan kapasitas Q1 dan pompa 2 beroperasi di E dengan kapasitas Q2. Laju aliran total Q = Q+ Q2. Jika kurva head kapasitas sistem naik lebih curam daripada R maka pompa 1 tidak dapat menghasilkan aliran karena head yang dimiliki tidak cukup tinggi untuk melawan head sistem, bahkan jika head sistem lebih tinggi daripada head pompa maka aliran akan membalik masuk ke dalam pompa 1.

Proses Aneling Pada Perlakuan Logam

Aneling
Memanaskan suatu bahan hingga diatas suhu transformasi (723 C) kemudian didinginkan dengan perlahan-lahan.Memanaskan suatu bahan hingga diatas Suhu transformasi (723 C) kemudian didinginkan perlahan-Lahan denganTujuannya adalah untuk melunak Tujuannya adalah untuk melunakan bahan.

Stres Reliveing
Yaitu proses menghilangkan tegangan sisa dari suatu bahan dengan memanaskan kemudian ditahan beberapa hari lalu dilakukan dengan Waktu pendinginan perlahan-Lahan. Tujuannya adalah menghilangkan tegangan sisa, untuk selama proses fabrikasi.
Annealing is a generic term a treatment that consists of heating to and holding at a suitable temperature followed by cooling at an appropriate rate, primarily for the softening of metallic mateAnil adalah istilah generik pengobatan yang terdiri dari pemanasan dan memegang pada suhu yang sesuai diikuti dengan pendinginan pada tingkat yang tepat, terutama untuk pelunakan bahan logam.In plain carbon steels, annealing produces a ferrite-pearlite microstructure. Pada baja karbon biasa, anil menghasilkan mikro ferit-perlit.
Baja dapat anil untuk memfasilitasi:
1. Dingin bekerja atau mesin
2. Untuk meningkatkan sifat mekanik atau listrik
3. Untuk mempromosikan stabiliy dimensi

Metalurgycal Principles Prinsip Metalurgycal
The iron-carbon binary phase diagram can be used to better understand annealing process. Besi-karbon diagram fasa biner dapat digunakan untuk lebih memahami proses anil. Although no annealing process ever achieves true equilibrium conditions, it can closely parallel these conditions. Meskipun tidak ada proses anil pernah mencapai kondisi kesetimbangan benar, itu erat dapat paralel kondisi ini.

Suhu Kritis yang harus dipertimbangkan dalam membahas anil baja adalah mereka yang menentukan onset dan penyelesaian transformasi ke atau dari austenite.For baja tertentu, tergantung pada suhu kritis wheter baja sedang dipanaskan atau didinginkan. Berbagai elemen paduan nyata mempengaruhi suhu ini kritis. Sebagai contoh, kromium menaikkan suhu eutektoid, A1, dan mangan menurunkan itu. Hal ini dimungkinkan untuk callculate suhu kritis atas dan bawah menggunakan compotition kimia sebenarnya dari baja. Persamaan berikut akan memberikan dan perkiraan temperatur kritis untuk baja hypoeutectoid:

Menggambar Teknik Mesin

Dalam menggambar teknik mesin, ada tiga unsur yang dapat dipisahkan yaitu :
A. Membagan Teknik yaitu salah satu cara untuk membayangkan benda kerja yang akan dibuat, dengan kata lain membuat bagan teknik atau gambar sperpektif.

B. Menggambar Teknik yaitu membuat gambar kerja menurut pandangan darimana kita melihatnya dalam menggambar teknik ada tiga pandagan  utama yaitu :
- Pandangan Atas
- Pandangan Depan
- Pandangan Samping

C. Membaca Gambar yaitu membaca ukuran yang tidak kelihatan secara langsung, tetapi kita dapat mengetahuinya dengan bantuan ukuran-ukuran yang telah ada.
Aplikasinya adalah seseorang operator mesin bubut, mesin frais, mesin gergaji dan mesin-mesin lainnya. sehingga tidak terjadi keraguan dalam bekerja dan pada akhirnya kesalahan pun tidak terjadi.

Wednesday, September 21, 2016

Konsep, Kriteria dan Sikap Menghadapi Resiko

Setelah kita memahami apa itu kewirausahaan dan keuntungan dan kerugian pengusaha, maka kita juga harus mengerti tentang Konsep, Kriteria dan Sikap Menghadapi Resiko. baiklah kita bahas satu persatu.

Konsep Resiko
Para wirausaha merupakan mengambil resiko yang telah memperhitungkan bagaimana keberhasilan lebih besar dari kegagalan. Para wirausaha biasanya menghindari tingkat resiko yang rendah karena tidak ada tantangannya, dengan resiko yang tingkat kegagalan lebih tinggi biasanya bisa menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi wirausaha.

Kriteria Resiko
Mengandung potensi kegagalan ada keberhasilan yang dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu :
1. Kelompok Resiko Tinggi.
2. Kelompok Resiko Rendah
3. Kelompok Resiko Sedang.

Sikap Menghadapi Resiko
Sikap seseorang dalam menghadapi persalan biasanya mengandung resiko yang dasarnya dapat terbagi tiga yaitu :
1. Sikap penghindar resiko
2. Sikap netral
3. Sikap penggemar resiko

Ciri-ciri wirausaha yang saling berkaitan dengan perilaku mengambil resiko antara lain :
1. Pengambil resiko berkaitan dengan kretifitas dan inovasi.
2. Pengambil resiko berkaitan dengan percaya pada diri sendiri
3. Pengetahuan realistik mengenai pengetahuan yang dimiliki.

Motifasi dan Kepemimpinan dalam Berwirausaha

Setelah kita mengetahui Pengertian Kewirausahaan dan Keuntungan, Kerugian Pengusaha maka disini saya memaparkan tentang Motifasi dan Kepemimpinan dalam Berwirausaha.
Motifasi adalah dorongan untuk berbuat sesuatu di dalam melalui kebutuhan, keinginan pencapaian dalam melalui kebutuhan tersebut, tergantung dari kekuatan motip. Motip adalah suatu kebutuhan yang akan menentukan perilaku seseorang. Motifasi seseorang untuk menjadi wirausaha dipengaruhi oleh dua faktor antara lain sebagai berikut :

  1. Faktor Internal
  2. Faktor Eksternal
Faktor Internal
Faktor internal dipengaruhi oleh dua motif yaitu :

  1. Motif Fisiologis yaitu kebutuhan dasar manusia berupa sandang, pangan, papan. Maksudnya adalah seseorang yang ingin menjadi wirausaha pertama kali didorong oleh kebutuhan dasr yang menjadi kebutuhan hidupnya.
  2. Motif Fisikologis yaitu kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan mempertahankan diri, dan kebutuhan memperkuat diri.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal untuk memotifasi seseorang untuk menjadi wirausaha adalah sebagai berikut :

  • Gaji
  • Kondisi Kerja
  • Penghargaan
  • Jenjang Karir
  • Tanggung Jawab
Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
Keberhasilan seorang wirausaha dalam bisnis sangat tergantung pada cara ia memimpin organisasi usahanya, dengan menggunakan pengaruh untuk memotifasi para staf dalam mencapai tujuan usaha yang dibuat.

Ada tiga hal penting dalam kepemimpinan menuju wirausaha yang sukses sebagai berikut :

  1. Menggunakan pengaruh
  2. Menciptakan komunikasi yang jelas dan dapat dipercaya.
  3. Menetapkan pencapaian tujuan usaha.


iklan

 

Copyright © TEKNIK MESIN ZONE. All rights reserved. Template by T M Z